demikian harapanku. saat 1 muharram 1430 menjelang nanti, aku ingin menjadi hamba Allah yang lebih bertakwa dari pada hari ini. menjadi istri yang lebih cantik dan shaleha dari pada hari ini. menjadi ibu yang lebih pintar dan sabar dari pada hari ini. menjadi anak yang lebih berbakti dari pada hari ini. menjadi pegawai yang lebih rajin dan loyal dari pada hari ini. dan selalu menjadi teman terbaik bagi siapa saja yang telah mengenalku. amin ya rabbal alamin...
Selasa, Desember 16, 2008
Kamis, Desember 11, 2008
Menjadi Hamba Allah Yang Berhasil
rasanya itulah cita-cita tertinggi setiap umat muslim beriman di dunia ini. berhasil dalam artian sukses dalam menjalani kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. untuk mewujudkan impian tersebut, tidaklah mudah. perlu modal dan tekad yang teguh/istiqamah dalam menghadapi segala ujian dan rintangan yang menghadangnya.
dalam suatu uraian singkat pada pengajian rutin selasa di KBI Padang beberapa waktu lalu, yg disampaikan oleh Buya Mas'ud Abidin, dapat diambil beberapa hal penting yang menjadi modal utama meraih cita-cita menjadi hamba Allah yang sukses tersebut.
1.selalu berusaha mengingat Allah SWT dalam kesehariannya, misalnya saat menjalankan pekerjaan dan perdagangannya
2.mendirikan shalat dan menunaikan zakat
3.melakukan segala sesuatu hal yang baik dan hanya mengharapkan balasan pahala dari Allah SWT semata
4.Allah telah berjanji bahwa segala kemudahan akan diberikan jika kita mau bekerja, maka pilihlah pekerjaan yang sesuai kemampuan untuk meraih nikmat Allah tsb
5.memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan seperti pelatihan, kursus, dll
6.selalu memperteguh iman dan ketakwaan dengan ibadah-ibadah yang teratur
7.cita-cita yang keras dan istiqamah
8.tawakal dan qanaah / merasa puas dan selalu bersyukur
9.membayar zakat dan infak
10.modal utama lainnya adalah kejujuran
mengenai sifat jujur ini, Rasulullah pernah bersabda bahwa orang-orang jujur akan duduk bersama para nabi, shidiqi, dan para ulama di hadapan Allah SWT. seperti kisah anak gembala yang tidak tahu bahwa ia berhadapan dengan khalifah Umar. lalu Umar mencoba menguji anak tsb dengan berkata akan membeli kambing gembalaannya tanpa sepengetahuan majikannya, serta ia bisa menyimpan uang hasil pembelian tsb untuknya sendiri. namun anak tsb balik bertanya, "majikanku mungkin tidak akan tahu, tapi bagaimana dengan Allah?". mendengar perkataan anak gembala tsb membuat Umar gemetar dan memeluknya. demikian jujurnya anak gembala tsb dan menjaga kepercayaan yang diberikan majikannya. sungguh suatu kisah yang patut menjadi tauladan bagi kita bersama.
Langganan:
Postingan (Atom)